TUGAS KONSEP
TENTANG
“BAYI BARU LAHIR”
DI SUSUN OLEH :
SUCI AULIA RAHMI
DIII KEBIDANAN
1 B
STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG
TAHUN AKADEMIK 2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji
syukur penulis kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karnuia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Shalawat
beserta salam tidak lupa penulis sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW.
Makalah
ini di buat untuk memberikan pengetahuan mengenai nilai,moral dan hukum dalam
hidup bekeluarga, kelompok dan berserta penjelasan-penjelasan yang berhubungan
dengannya.
Dalam
penulisan makalah ini penulisan menyampaikan ucapan terimakasih kepada dosen
pembimbing WIDYA
LESTARI
Dalam
penyelesaian makalah ini penulis telah berusaha semaksimal mungkin mengumpulkan
berbagai informasi yang menyangkut permasalan “ BAYI BARU LAHIR”
Namun,
penulis menyadari makalah ini tidak luput dari kesalahan dan kekurangan, untuk
itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca terutama dari dosen
pembimbing
Penulis
Padang , 20 Januari 2015
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………...
BAB I
PENDAHULUAN…………………………………………………………..
1.1
LATAR BELAKANG
1.2
RUMUSAN MASALAH
1.3
TUJUAN
BAB II ISI…………………………………………………………………………..
2.1 DEFENISI
2.2 BOUNDING ATTACHEMENT
2.3 PRINSIP DASAR
PENANGANAN BAYI BARU LAHIR
2.4 ADAPTASI
2.5 PEMBERIAN ASI
2.6
KEBUTUHAN
BAYI BARU LAHIR
2.7 PEMERIKSAAN
2.8
PENGOBATAN
2.9
PENATALAKSANAAN
2.10 KONSEP KEPERAWATAN
BAB II PENUTUP……………………………………………………………………
3.1
KESIMPULAN
3.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Bayi
baru lahir yaitu kondisi dimana bayi baru lahir
(neonatus), lahir melalui jalan lahir dengan presentasi kepala secara
spontan tanpa gangguan, menangis kuat, nafas secara spontan dan teratur,berat
badan antara 2500-4000 gram.Neonatus (BBL) adalah masa kehidupan pertama diluar
rahim sampai dengan usia 28 hari,dimana terjadi perubahan yang sangat besar
dari kehidupan didalam rahim menjadi diluar rahim.Pada masa ini terjadi
pematangan organ hampir pada semua system.
Neonatus (BBL)
bukanlah miniature orang dewasa,bahkan bukan pula miniature anak.Neonatus
mengalami masa perubahan dari kehidupan didalam rahim yang serba tergantung
pada ibu menjadi kehidupan diluar rahim yang serba mandiri.Masa perubahan yang
paling besar terjadi selama jam ke 24-72 pertama.Transisi ini hampir meliputi semua
system organ tapi yang terpenting bagi anastesi adalah system pernafasan
sirkulasi,ginjal dan hepar.Maka dari itu sangatlah diperlukan penataan dan
persiapan yang matang untuk melakukan suatu anastesi terhadap neonates (BBL).
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa defenisi
BBL?
2. Apa bounding
attachement BBL?
3. Bagaimana
prinsip dasar penanganan bayi baru lahir?
4. Apa saja
adaptasi BBL?
5. Bagaimana
pemberian ASI pada BBL?
6. Apa saja
kebutuhan BBL?
7. Apa
pemeriksaan untuk BBL?
8. Apa saja
pengobatan untuk BBL?
9. Bagaimana
penatalaksanaan untuk BBL?
10. Bagaimana
konsep keperawatan untuk BBL?
1.3 TUJUAN
1. Untuk
mengetahui defenisi BBL
2. Untuk
mengetahui bounding attachement BBL
3. Untuk
mengetahui prinsip dasar penanganan bayi baru lahir
4. Untuk
mengetahui adaptasi BBL
5. Untuk
mengetahui cara pemberian ASI pada BBL
6. Untuk
mengetahui kebutuhan BBL
7. Untuk
mengetahui pemeriksaan bagi BBL
8. Utuk
mengetahui pengobatan bagi BBL
9. Untuk
mengetahui penatalaksanaan BBL
10. Untuk
mengetahui konsep keperawatan dari BBL
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 DEFENISI
Bayi
baru lahir (neonatus) adalah suatu keadaan dimana bayi baru lahir dengan umur
kehamilan 38-40 minggu,lahir melalui jalan lahir dengan presentasi kepala
secara spontan tanpa gangguan, menangis kuat, nafas secara spontan dan
teratur,berat badan antara 2500-4000 gram.
2.2 BOUNDING ATTACHEMENT
Suatu
kondisi / tindakan agar terjadinya hubungan positif antara bayi,ibu, ayah dan
sibling serta keluarga yang lain
Bayi merasa
dicintai, diperhatikan,aman dan nyaman sehingga terbentuk sosial dan dapat
bereksplorasi yang merupakan awal pembentukan konsep diri
Jika
gagal,gangguan perkembangan tingkah laku (stereotipi) misalnya menghisap jari, menyakiti diri, tidur
dilantai atau ketakutan , apatis, kemunduran kognitif/verbal.
2.3 PRINSIP DASAR
PENANGANAN BAYI BARU LAHIR
Tujuan:
menjaga jalan napas, mempertahankan
suhu tubuh, cegah infeksi &
identifikasi
Prinsip dasar:
penanganan faktor2 risiko kematian perinatal( perdarahan, hipertensi kelahiran
preterm, asfiksia & hiportermi)
> 50%
kematian by pd masa neonatal mis krn hipotermi/ cold stress→hipoglikemi→
hipoksia→kerusakan otak/perdarahan otak
2.5 PEMBERIAN ASI
Bayi normal
dapat disusui segera setelah lahir dangan menghisap mencegah perdarahan,
perangsangan pembentukan ASI,terbina bonding
Ibu dijelaskan
manfaat ASI termasuk kolostrum
Kontra indikasi
ASI : mamae abses/ca, ibu sakit jantung berat/HIV/hevatitis dll
2.6 KEBUTUHAN
BAYI BARU LAHIR
Merawat tali
pusat : sesudah /sebelum plac lepas tak masalah
Menilai APGAR
menit 1,5,10. normal7-10, asfiksia ringan 4-6 ,berat <3
Nutrisi: 12 jm I
blm perlu,ini untuk memungkinkan bayi istirahat dan mengeluarkan lendir namun
tergantung kebijakan masing-masing RS,saat ini bayi disusui segera dengan ASI
Stimulasi,melauil
sentuhan/ belaian/ pandanga menyusui. Saat ini stimulasi untuk merangsang
pernafasan tak dianjurkan,kalau terpaksa isap lender
Identifikasi
Kebersihan
Profilaksis:
tetes mata, vit K
Mempertahankan
suhu
Antropometri
Menentukan
gestasi
Pakaian dan
selimut
Posisi dan
lingkungan: miring dengan kepala sedikit rendah, lingkungan hangat /tenang
2.7 PEMERIKSAAN
LEB : Pada bayi
lahir normal umumnya tidak dilakukan pemeriksaan laboratorium, namun
kadang-kadang dengan riwayat kehamilan dan kondisi tertentu perlu dilakukan
pemeriksaan laboratorium sesuai indikasi tertentu
2.8
PENGOBATAN
1. Vitamin K
2. Tetes / zalf mata
2.9 PENATALAKSANAAN
mengeringkan
dengan segera dan membungkus bayi dengan kain yang cukup hangat untuk mencegah
hipotermi
Menghisap lendir
untuk membersihkan jalan nafas sesuai kondisi dan kebutuhan.
Memotong dan
mengikat tali pusat, memberi ntiseptik sesuai ketentuan setempat.
Bonding
Attacment (kontak kulit dini) dan segera ditetekan pada ibunya.
Menilai apgar
menit pertama dan menit kelima
Memberi
identitas bayi: Pengecapan telapak kaki bayi dan ibu jari ibu, pemasangan
gelang nama sesuai ketentuan setempat
Mengukur suhu,
pernafasan, denyut nadi.
Memandikan/membersihkan
badan bayi, kalau suhu sudah stabil (bisa tunggu sampai enam jam setelah lahir)
Menetesi obat
mata bayi untuk mencegah opthalmia – neonatorum.
Pemerikksaan
fisik dan antropometri.
Pemberian
vitamin K oral/parenteral sesuai kebijakan setempat.
Rooming in
(rawat gabung): penuh atau partial.
2.10 KONSEP KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Posture :
inspeksi dan riwayat persalinan
TTV
Pengukuran umum
: berat,panjang badan,lingkar kepala,lingkar dada,lingkar abdomen
Integument
Kepala
Mata
Hidung
Telinga
Mulut
Leher
Dada
Abdomen
Genetalia
Ekstremitas
2. Diagnosa
Keperawatan
Tidak efektif
bersihan jalan napas berhubungan dengan mucus berlebihan, posisi tidak tepat
Resiko tinggi
perubahan suhu tubuh berhubungan dengan kontrol suhu yang imatur, perubahan
suhu lingkungan.
Resiko tinggi
infeksi atau inflamasi berhubungan dengan kurangnya pertahanan imunologis,
faktor lingkungan, penyakit ibu
Resiko tinggi
trauma berhubungan dengan ketidakberdayaan fisik
Resiko tinggi
perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan imaturas,
kurangnya pengetahuan orang tua
3. Intervensi
a. Dx 1
Hisap mulut dan
naso faring dengan spuit bulb sesuai kebutuhan.
Tekan bulb
sebelum memasukkan dan mengaspirasi faring, kemudian hidung untuk mencegah
aspirasi cairan dengan alat penghisap mekanis, batasi setiap upaya penghisapan
sampai lima detik dengan waktu yang cukup antara upaya tersebut memungkinkan
reoksigenisasi.
Posisikan bayi
miring ke kanan setelah memberikan makan untuk mencegah aspirasi.
Posisikan bayi
telungkup atau miring selama tidur.
Lakukan sedikit
mungkin prosedur pada bayi selama jam pertama dan sediakan oksigen untuk
digunakan bila terjadi distress pernapasan.
Ukur tanda vital
sesuai kebijakan institusional dan lebih sering bila perlu. Observasi adanya
tanda-tanda distres pernapasan dan laporkan adanya hal berikut dengan segera:
tacipnea, mengorok, stridor, bunyi napas abnormal, pernapasan cuping hidung,
sianosis.
Pertahankan
popok, pakaian dan selimut cukup longgar untuk memungkinkan ekspansi paru
maksimum (abdomen) dan untuk menghindari terlalu panas.
Bersihkan lubang
hidung dari sekresi kering selama mandi atau bila perlu.
Periksa
kepatenan lubang hidung.
b. Dx 2
Selimuti bayi
dengan rapat dalam selimut hangat
Tempatkan bayi
dalam lingkungan yang dihangatkan sebelumnya di bawah penghangat radian atau di
dekat ibu
Tempatkan bayi
pada permukaan yang diberi bantalan dan penutup
Ukur suhu bayi
pada saat tiba di tempat perawatan atau kamar ibu: lakukan sesuai kebijakan
rumah sakit mengenai metode dan frekuensi pemantauan
Pertahankan
temperatur ruangan antara 24°C-25,5°C dan kelembaban sekitar 40% sampai 50%
Berikan mandi
awal sesuai kebijakan rumah sakit, cegah menggigil pada bayi sebelum mandi dan
tunda mandi bila ada pertanyaan mengenai stabilisasi suhu tubuh
Beri pakaian dan
popok pada bayi dan bedong dalam selimut
Berikan penutup
kepala pada bayi bila kehilangan panas menjadi masalah karena area permukaan
besar dari kepala memungkinkan terjadinya kehilangan panas
Buka hanya satu
area tubuh untuk memeriksa atau prosedur
Waspada terhadap
tanda hipotermia atau hipertermia.
c. Dx 3
Cuci tangan sebelum dan setelah merawat
setiap bayi
Pakai sarung tangan ketika kontak dengan
sekresi tubuh
Periksa mata setiap hari untuk melihat adanya
tanda-tanda inflamasi
Jaga bayi dari sumber potensial infeksi
Bersihkan vulva pada arah posterior untuk
mencegah kontaminasi fecal terhadap vagina atau uretra
d. Dx 4
Hindari penggunaan termometer rektal karena
resiko perforasi rectal
Jangan pernah meninggalkan bayi tanpa
pengawasan di atas permukaan tinggi tanpa pagar
Jaga agar objek tajam atau runcing berada jauh
dari tubuh bayi
Jaga agar kuku jari sendiri tetap pendek dan
tumpul, hindari perhiasan yang dapat melukai bayi
Lakukan metode yang tepat dalam penanganan
dan pemindahan bayi
e. Dx 5
Kaji kekuatan
menghisap dan koordinasi dengan menelan untuk mengidentifikasi kemungkinan
masalah yang mempengaruhi makan
Berikan masukan
awal sesuai keinginan orang tua, kebijakan RS dan protokol praktisi
Siapkan untuk
pemberian makan yang dibutuhkan dari bayi yang minum ASI, pemberian makan malam
ditentukan oleh kondisi dan keinginan ibu
Berikan yang
makan dengan botol 2-3 formula setiap 3-4 jam atau sesuai kebutuhan
Dukung dan bantu
ibu menyusui selama pemberian makan awal dan lebih sering bila perlu
Hindari
pemberian makan suplemen atau air rutin untuk bayi yang minum ASI
Dorong ayah atau
orang tua pendukung lain untuk tetap bersama ibu untuk membantu ibu dan bayi
dalam merubah posisi, relaksasi dll
Dorong ayah atau
orang pendukung lain untuk berpartisipasi dalam pemberian makan dengan botol
Tempatkan bayi
miring ke kanan setelah makan untuk mencegah aspirasi
Observasi pola
feces
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Bayi baru lahir
(neonatus) adalah suatu keadaan dimana bayi baru lahir dengan umur kehamilan
38-40 minggu,lahir melalui jalan lahir dengan presentasi kepala secara spontan
tanpa gangguan, menangis kuat, nafas secara spontan dan teratur,berat badan
antara 2500-4000 gram.
Pada bayi lahir
normal umumnya tidak dilakukan pemeriksaan laboratorium, namun kadang-kadang
dengan riwayat kehamilan dan kondisi tertentu perlu dilakukan pemeriksaan
laboratorium sesuai indikasi tertentu
Obat profilaksis
yang rutin diberikan pada bayi baru lahir yaitu:
1. Vitamin K
2. Tetes / zalf
mata
3.2 SARAN
Jika dalam
penulisan makalah ini terdapat kekuarangn dan kesalahan, kami mohon maaf. Untuk
itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun agar kami dapat
membuat makalah yang lebih baik di kemudian hari.Semoga bermanfaat! Baca juga
Latihan Soal Asuhan Neonatus Untuk Osca Knowledge Part 1
DAFTAR PUSTAKA
Mansjoer,dkk.2000. Kapita selekta Kedokteran
edisi III jilud 2.Jakarta. MediaAesculapius
Abdul atif,1993.Penatalaksanaan Anastesi pada
Bedah Akut Bayi Baru Lahir.Jakarta
Warih BP,Abubakar M.1992.Fisiologi pada
neonates.Surabaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar